Sunday, November 15, 2015

MERANTAU? Perlukah bagi remaja untuk belajar mandiri dan mendewasakan diri

Assalamualaikum, salam sejahtera bagi kita semua

Waktu sudah memasuki pukul 24 sekian, tanda waktu dini hari.. tapi mata seolah menolak untuk dipejamkan.
Entah apa penyebabnya, rindu kampung kelahiran bisa jadi salah satu penyebab.
Atau mungkin rindu sambal bikinan ibu tercinta. Entahlah..
Ya daripada cuman bengong, ntar malah larinya ke negatif.. Mending iseng ngetik artikel.

Tema apa yang cocok untuk kesibukan dini hari ini?
ah, tentang merantau saja lah..


MERANTAU??

Merantau adalah sebutan untuk suami/istri dari anak Kalian..

Buset, itu MENANTU!!!

Saya pun tidak tau pasti penjabaran dari kata MERANTAU, tapi menurut saya
MERANTAU adalah kondisi dimana kita berada jauh dari tempat tinggal kita untuk waktu tertentu. Baik untuk kepentingan bekerja ataupun menimba ilmu..

Bicara soal merantau, saya pertama kali merantau di kota kebumen, jawa tengah.
Tepatnya setelah ujian nasional smk usai berbekal keyakinan dan beberapa stelan pakaian saya ke kebumen. Padahal ijazah belum diambil. Haha tapi tetep stay cool.
Bukan haya di kebumen. Saya juga sempat di kota semarang,magelang,cikarang, dan karawang. Udah kayak kucing aja ya. Haha

Ah, sudahlah. Yang saya bahas kali ini kan bukan dimana saya merantau.. Tapi pesan dan kesan merantau.

Banyak hal yang kita alami ketika memutuskan untuk merantau. Beranjak dari zona nyaman adalah sebuah kepastian.
Bagaimana tidak, yang biasanya kumpul dengan keluarga lalu sendiri terombang ambing di daerah yang baru.
Tapi lambat laun akan bisa menikmati keadaan. Bahkan tak jarang merka yang sudah terlanjur nyaman memilih untuk menetap di tanah perantauan.

Merantau itu kadang enak kadang enek.. Haha
Tapi, akan ada hikmah diakhir semua kisah. Begitukan biasanya??

Bahkan imam syafi'i pernah menggoreskan kata bijak tentang merantau.
Nukan janya bijak tapi buat yang pernah merantau pasti telah membuktikannya.

Kurang lebih seperti ini:

“Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman…

tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, ‘kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan”

MERANTAU MENAMBAH RELASI

kok bisa? Ya tentu bisa, karena di tanah rantau kita secara tidak langsung di paksa untuk mencari banyak teman. Karena di lingkungan baru yang jauh dari keluarga, teman yang baik adalah keluarga kita.



Suasana keluarga perantauan

Tempat berbagi rasa di perantauan adalah teman, apalagi bagi mereka yang belum berpasangan.
Saling bertukar pengalaman, bercerita tentang budaya di daerahnya, atau bahkan sekedar bersendau gurau dengan beberapa ledekan.
 MERANTAU MELATIH BERBAGI DENGAN ORANG LAIN
Pasang surut dalam hidup adalah hal yang wajar. Begitupun halnya anak perantauan pun juga merasakannya. Jika di rumah kita punya keluarga dan sanak saudara untuk diandalkan, bagaimana dengan perantau??
Lagi lagi kita dilatih untuk mengerti arti "SAUDARA TAK SEDARAH"
saling mengisi adalah hal yang wajar. Dalam artian ketika kita kurang seasuatu, teman yang baik akan datang melengkapi.
Dalam hal apapun termasuk keuangan.


AKAN ADA MASA DIMANA KITA TAHU APA ITU ARTI TEMAN SESUNGHUHNYA

Ketika masih remaja, kita cenderung tidak terlalu peduli akan arti teman. Yang dulu kita tahu, teman adalah mereka yang kerap bertemu kita. Misalnya teman sekolah, teman main PS, atau apalah.
Ketika berada di lingkungan baru, kalian akan mulai mengerti, yang mana teman dan yang mana cuma sekedar kenal.
Memang arti teman susah di lafalkan dengan kata ataupun di jabarkan dengan gambar, tapi lebih dari sekedar gambaran atau kata kata.
Memang setiap orang punya definisinya masing masing, tapi secara garis besar teman adalah mereka yang tidak hanya menerima tawa kita. Tapi juga merangkul ketika kita bersusah..

Dan untuk semua temanku,, terimakasih

AKAN ADA MASA DIMANA KITA TAHU, ARTI SEBUAH PERJUANGAN

Peluh yang keluar terkadang membuat kita terkoyak. Jelas disaat ini rindu akan damainya kota kelahiran akan berlipat. Mereka yang lemah akan segera bergegas untuk meninggalkan medan perjuangan. Tapi bagi mereka yang berani, akan tetap melawan meski badai menghadang. Mereka yang berani berjuang akan mengerti artinya.
Akan tahu bagaimana nikmatnya kelakar tawa seusai luka.
Saat dimana nasi kotak terasa seperti masakan chef fara queen. Ketika menghisap bakaran tembakau sewaktu penuh peluh serasa nikmat tiada tara.
Hanya mereka yang pernah merasakan perjuangan yang bisa merasakan. Karena tidak ada kata yang sesuai untuk menjabarkannya.

AKAN MENGERTI BAIK DAN BURUK

Di perantauan, kita cenderung bebas dalam melakukan apapun. Kita sendiri yang mengontrol hidup kita. Hal wajar jika kita ingin mencoba hal baru. Baik hal yang positif maupun hal negatif. Dari situlah kedewasaan kita di uji. Ada dua kemungkinan yaitu kita semakin terjerembab dalam lubang hitam ataupun kedewasaan yang sebenarnya.

KITA AKAN MENGERTI, MEMBERI BUKAN KARENA PUNYA BANYAK, TAPI TAHU RASANYA TIDAK PUNYA SAMA SEKALI


Seiring berjalannya waktu, asumsi kita tentang memberi pun akan berubah.
Kita akan tahu kalau memberi bukan karena kita mempunyai lebih, jika karena lebih, berati menyisakan.
Tapi memberi pada hakekatnya karena kita tahu rasanya tidak punya sama sekali.
Tahu bukan berarti kita pernah merasakan, dengan melihat kitapun akan mengerti.



KITA AKAN PAHAM AKAN ARTI TOLERANSI BERAGAMA

Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama, jadi hargailah mereka yang berbeda keyakinan dengan kita, begitulah kata GUS DUR (KH. Abdurrahman wahid)
Indonesia juga bukan cuma 1 suku bangsa.
Jadi hargailah mereka yang berbeda suku dengan kita.


Sekian, semoga bermanfaat

Wassalam, GBU









No comments:

Post a Comment